Mutasi
warna lovebird (1):
Pemahaman awal genetika dasar
Selama ini, sebagian besar para penangkar
lovebird di Indonesia lebih sering melakukan trial and error dalam mencetak
anakan untuk menghasilkan warna-warna tertentu. Modus yang dilakukan
bermacam-macam. Ada yang memelihara beberapa ekor burung jantan dan beberapa
ekor burung betina dalam kandang koloni. Mereka dibiarkan memilih pasangan
sendiri, kemudian melihat warna dari anakan yang dihasilkan.
Ada juga yang menjodohkan induk jantan
warna A dan induk betina warna B dalam kandang soliter. Jika anakan yang
dihasilkan memiliki warna unik, dan jarang dimiliki penangkar lain, maka
pasangan ini akan dijadikan penghuni tetap di penangkarannya. Jika hasilnya
biasa-biasa saja, mungkin dia akan mengganti salah satu induk dengan induk
lain, sampai menghasilkan anakan dengan warna yang diharapkan.
Tidak apa-apa, dan tidak ada salahnya
terus mencoba. Namanya juga belum tahu, nanti lama-lama juga akan tahu. Tetapi
kalau ada cara lain yang lebih praktis, tanpa harus membuang waktu, tenaga,
maupun biaya yang tidak sedikit, mengapa tidak mempelajarinya ?
Modalnya tidak ribet: mau belajar
sebentar mengenai dasar-dasar mutasi warna pada lovebird. Mungkin ada beberapa
istilah genetika yang memusingkan, tetapi itulah bagian dari perjuangan Anda.
Jika sudah memahami dasar-dasar mutasi
warna, Anda sejak awal bisa menggunakan induk jantan A dan induk betina B untuk
menghasilkan anakan dengan warna tertentu. Bisa seperti induk A, induk B, atau
bahkan muncul warna baru yang berbeda dari kedua induknya. Bahkan warna anakan
sudah bisa Anda prediksi sebelum telur menetas.
Kita bahas tahap demi tahap yang akan
membangun pemahaman Anda mengenai ilmu genetika terapan, khususnya mutasi warna
pada lovebird.
GENETIKA
DASAR
Saya akan memberikan pemahaman tentang
genetika dasar dengan cara yang mudah dipahami orang. Sekarang perhatikan
gambar di atas.
Ya, ilustrasi sebuah rumah yang semua
dindingnya dibangun dari batu bata, disusun bertumpuk dan berjejer, direkatkan
dengan semen. Dinding-dinding dari batu bata inilah yang membentuk
ruangan-ruangan seperti ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur, kamar mandi,
dapur, dan sebagainya. Jadi, rumah tersusun atas ribuan batu bata.
Sekarang lihat di bawah ini:
Jika burung diibaratkan rumah, maka
batu bata dapat diibaratkan sebagai sel. Jadi burung pun terbentuk dari ribuan
sel. Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan bagi
semua makhluk hidup, termasuk burung. Semua fungsi kehidupan burung diatur dan
berlangsung di dalam sel.
Burung memiliki paruh yang bisa
digunakan untuk makan, minum, atau senjata berkelahi. Tetapi paruh pun tersusun
oleh sel. Burung bisa bernafas, karena memiliki organ pernafasan mulai dari
lubang hidung (nares), tenggorokan, hingga paru-paru. Tetapi semua organ itu
juga tersusun oleh sel.
Burung mempunyai sistem peredaran
darah seperti pembuluh darah dan jantung, tetapi semuanya juga tersusun oleh
sel. Burung dapat berkembang biak, karena memiliki organ reproduksi yang
tersusun oleh sel. Begitu pula dengan sistem saraf, bulu, sayap, ekor, dan
sebagainya, semua tersusun oleh sel.
Semua organ tubuh maupun sistem di
dalam tubuh burung bisa diibaratkan sebagai ruangan-ruangan di dalam rumah.
Semuanya tersusun dari “batu bata” alias sel.
Nah, sekarang kita ambil 1 sel saja. Setiap sel memiliki struktur yang
rumit, seperti gambar di bawah ini:
ANATOMI
SEL
Saya pun dulu butuh waktu
lama untuk menghafal bagian-bagian dari sel (dan sekarang sudah banyak yang
lupa, he..he..). Dalam panduan ini, saya tidak meminta Anda untuk menghafalkan.
Cukup dipahami saja, betapa kompleks bagian terkecil dari tubuh burung yang
bernama sel itu.
Pada gambar di atas terdapat istilah
yang saya tulis dengan warna merah: nucleus, atau nukleus / inti sel. Ini yang
perlu diingat. Setiap sel pasti memiliki inti sel. Saya meminta Anda untuk
mengingatnya, karena di dalam inti sel inilah terdapat kromosom.
ILUSTRASI
SEL DAN INTI SEL
Kromosom merupakan tempat penyimpanan
semua file dari setiap individu burung. Di sini tersimpan semua informasi dasar
mengenai burung, mulai dari warna bulu kepala, warna bulu ekor, warna bulu
sayap, warna iris mata, warna paruh, warna kaki, panjang tubuh, karakter, serta
sifat atau data penting lainnya. Inilah sebabnya saya perlu menjelaskan masalah
ini, agar Anda tahu dari mana mutasi warna pada lovebird bekerja.
Seluruh informasi dalam kromosom ini
tersimpan dalam paket lebih kecil yang disebut gen. Jadi, dalam kromosom
terdapat beberapa gen. Di sinilah ditemukan sifat-sifat atau karakter yang
diwarisi individu burung dari bapak dan ibunya, dan nantinya akan diwariskan
pula kepada anak atau keturunannya.
DI
DALAM KROMOSOM TERDAPAT GEN
Jika Anda pernah mendengar tes DNA
(deoxy-ribo nucleid acid) untuk mengetahui identitas seseorang, itu karena
setiap orang memiliki seperangkat informasi yang khas dalam gennya, dan selalu
dapat ditemukan pada setiap sel dalam tubuh orang tersebut, mulai dari ujung
kaki sampai ujung rambut. Hal ini juga berlaku pada burung, satwa lain, dan
tanaman.
Jenis-jenis
kromosom
Kromosom dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu:
1. Kromosom
tubuh / autosom (autosomal chromosome), yaitu kromosom
yang ada di dalam tubuh burung, misalnya paruh, kepala, bulu, kaki, dan
sebagainya.
2. Kromosom
seks (sex-chromosome), yaitu kromosom yang akan menentukan
jenis kelamin burung: apakah jantan atau betina.
Kromosom
seks pada burung
Kromosom dalam setiap sel makhluk
hidup selalu dalam keadaan berpasangan. Ini berlaku untuk kromosom tubuh maupun
kromosom seks. Kromosom seks pada burung serta unggas lainnya memiliki keunikan
tersendiri, karena yang menentukan jenis kelamin anaknya bukan induk jantan,
melainkan induk betina.
Burung jantan mempunyai kromosom ZZ,
sedangkan burung betina memiliki kromosom ZW. Seperti dijelaskan sebelumnya,
kromosom dalam sel selalu dalam keadaan berpasangan. Pada burung jantan, ZZ
adalah pasangan kromosom yang terdiri atas 2 kromosom Z. Pada burung betina, ZW
adalah pasangan kromosom yang terdiri atas 1 kromosom Z dan 1 kromosom W. Jadi
yang menentukan jenis kelamin anaknya adalah kromosom W yang hanya dimiliki
oleh burung betina.
Susunan kromosom ini berbeda dari
manusia dan binatang mamalia, di mana laki-laki / jantan memiliki pasangan
kromosom yang berbeda (XY), sedangkan perempuan / betina XX. Pada manusia dan
mamalia, yang menentukan jenis kelamin anaknya adalah laki-laki / jantan, yang
memiliki kromosom Y.
Nah, jika induk betina menghasilkan
telur fertil (telur subur / telur yang dibuahi sel sperma), maka 1 kromosom
induk jantan akan bertemu dengan 1 kromosom induk betina. Dengan demikian,
anakan yang dihasilkan akan memiliki empat kemungkinan berikut ini:
1. Anakan akan memperoleh 1 kromosom
ibunya (Z) dan 1 kromosom bapaknya (Z), sehingga memiliki kromosom seks ZZ dan
berjenis kelamin jantan.
2. Anakan akan memperoleh 1 kromosom
ibunya (Z) dan 1 kromosom bapaknya (Z yang satu lagi), sehingga memiliki
kromosom ZZ dan berjenis kelamin jantan.
3. Anakan akan memperoleh 1 kromosom
ibunya (W) dan 1 kromosom bapaknya (Z), sehingga memiliki kromosom seks ZW dan
berjenis kelamin betina.
4. Anakan akan memperoleh 1 kromosom
ibunya (W) dan 1 kromosom bapaknya (Z yang satu lagi), sehingga memiliki
kromosom ZW dan berjenis kelamin betina.
Dari keempat kemungkinan tersebut, ada
dua kemungkinan anakan berjenis kelamin jantan dan dua kemungkinan lagi betina.
Dengan demikian, probabilitas (teori kemungkinan) mengenai jenis kelamin
anaknya adalah 50% jantan dan 50% betina.
Probabilitas
jenis kelamin pada anakan lovebird.
Saya akan menyederhanakan gambar di
atas, dengan gambar di bawah ini:
Kartu
distribusi kromosom seks pada anakan lovebird.
Ketika telur lovebird sudah dibuahi
sel sperma, dan siap untuk dierami induknya atau menggunakan mesin tetas, maka
susunan kromosom ini sudah lengkap, tetap, dan tidak akan berubah. Gen-gen yang
ada di dalam kromosom sudah membawa data-data penting, seperti warna bulu pada
kepala, warna bulu punggung, warna bulu sayap, warna bulu kaki, warna iris
mata, warna paruh, warna kaki, mental kuat atau tidak, dan sebagainya.
(bersambung ke seri 2)
Baca Artikel berikutnya: Apa untungnya mutasi ?
Referensi Utama:
·
agapornis.be
·
agapornis.info
·
mutavi.info
·
africanlovebirdsociety.com
·
artikel David Britton: Parrot Genetics
in Color Mutations for Novice Pet Bird Breeders(birdpets.onenessbecomesus.com)
ARTIKEL TERKAIT TENTANG LOVEBIRD
ARTIKEL TERKAIT
TENTANG MUTASI WARNA