LOVEBIRD MUKA MERAH ( AGAPORNIS PULLARIA )


LOVEBIRD MUKA MERAH
(AGAPORNIS PULLARIA)

Nama Lain dalam berbagai Bahasa :

·        Danish - Orangehovedet dværgpapegøjer
·        Dutch - Roodmaskeragapornis, Pullaria
·        English - Red-faced Lovebird, Red-headed Lovebird
·        French - Inséparable à tête rouge, Perruche à tête rouge
·        German – Orangeköpfchen
·        Italian - Inseparabile a faccia rossa
·        Portuguese – Pullária
·        Slovak - Agapornis oranzovocely
·        Spanish - Agapornis pullaria
·        Swedish - orangehuvad dvärgpapegoja  

Scientific classification:

·        Orden: Psittaciformes
·        Familia: Psittaculidae
·        Genus: Agapornis
·        Nombre científico: Agapornis pullarius
·        Citation: (Linnaeus, 1758)
·        Protónimo: Psittacus pullarius

Asal : Afrika Barat dan Tengah.
Ukuran tubuh : panjang 13-15 cm, berat 29-50   gram. 
Karakter : Tenang, pemalu
Umur panjang : 18 tahun
Tinggi : 13 hingga 15 cm

Burung Jantan lovebird muka merah :

Bulu tubuh umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya; dahi dan muka berwarna merah orange; tunggir berwarna biru terang; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh berwarna merah oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu. 

Burung Betina lovebird warna merah :

Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding merah, di bawah sayap berwarna hijau. 

Burung Muda lovebird warna merah :

Dahi dan muka berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas. 

Burung jantan dan betina :

dapat dibedakan dari warna bulu di bawah sayap. Bulu burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan dibagian bawah berwarna hitam. 


Subspecies / Anak jenis :  

·        Agapornis pullarius pullarius (Linnaeus, 1758) – Species nominal

·        Agapornis pullarius ugandae (Neumann, 1908) – Ada yang memiliki warna biru dibagian pantat dengan warna yang lebih terang dari spesies nominal.


Makanan Utama :

Makanan utama Lovebird kepala merah terdiri dari benih rumput, termasuk millet dan sorgum. Mereka juga kadang makan buah-buahan (Psidium dan Ficus). Dianggap sebagai hama tanaman di beberapa daerah.


Penyebaran lovebird muka merah : 

LoveBird muka merah diyakini memiliki daerah jangkauan lebih luas daripada Lovebird jenis lain. Burung ini terdapat di pesisir pantai di Afrika Tengah hingga ke barat Ethiopia. Daerah didalamnya termasuk Anggola, Burundi, Kamerun, Chad, Kongo, Guinea Katulistiwa, Ethiopia, Gabon, Ghana, Guinea, Kenya, Mali, Niger, Rwanda, Sierra Leone, Sudan Selatan, Tanzania, Tongo dan Uganda.


Habitat : 

Lovebird berkepala merah Mereka mendiami daerah savana didataran rendah yang lembab, kawasan hutan lebat yang terisolasi menjadi sabana, hutan yang dilewati sungai, semak belukar, dan daerah yang lebih terbuka, termasuk perkebunan yang ditinggalkan, lahan pertanian dan padang rumput.

Mereka lebih memilih tinggal dihutan sekunder, dan daerah di sekitar hutan yang sudah dibuka menjadi padang rumput.

Umumnya hidup di bawah ketinggian 1.500 m, hingga 2.000 meter di Uganda.

Kelompok atau kawanan burung bisa mencapai hingga 30 burung, berkeliaran mencari makanan dan kembali saat matahari terbenam ke kawanan mereka.


Cara Berkembang Biak :

Di alam bebas Lovebird Muka Merah membuat sarangnya pada rongga pohon (pada umumnya lubang bekas yang dibuat oleh burung pelatuk) atau dalam lubang yang telah digali rayap (di sarang rayap) biasanya di pohon atau kadang-kadang di tanah. Untuk membuat sarang sang betina akan menggali terowongan sampai mencapai panjang 30 cm dan di sarang rayap hidup dalam koloni dengan lovebird lain.




Sarang Ini adalah tempat tidur yang nyaman dengan alas dari daun yang robek, ditambah dengan kotoran yang mengeras. Burung Betina, bertanggung jawab dalam pembangunannya. 

Musim kawin terjadi pada saat musim hujan, saat rumput mulai tumbuh. Telur bisa mencapai 3-6 butir (terkadang dalam penangkaran bisa lebih banyak).
Anak-anak burung bisa tumbuh tanpa jatuh hingga meninggalkan sarang.


Di Penangkaran :

Cukup mudah untuk mendapatkan sampai tahun 1960, sejak saat itu jarang tersedia dan sulit untuk menemukan catatan atau salinan dari importir karena kesulitan dalam membesarkan mereka di penangkaran.


Lovebird muka merah juga sangat sulit ditangkarkan, tingkat kesulitannya ada pada cara penyediaan kandang harus sesuai dengan habitat asli mereka saat hidup dan berkembang biak di alam bebas, selain itu spesies ini sangatlah pemalu.  

Didalam penangkaran, sangkar harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas sebagai alat atau sarana berkembang-biak yaitu dengan menyiapkan gundukan tanah kemudian lovebird akan  menggali untuk membuat sarangnya dan ruang sarang membutuhkan suhu panas sampai sekitar 27 C, namun  media dari tanah bias diganti dengan gabus.



Lovebird berkepala merah adalah burung yang tenang dan tidak berbahaya; saat awal dipelihara sangat pemalu. Mereka mudah terbang ketika bersemangat. Burung yang baru diimpor sangat rentan; masukkan pada kandang kecil pada awalnya dan letakkan di tempat yang tenang, berikan secara teratur vitamin C dan Vitamin B Komplek. Mereka tidak sering mengunyah. Jangan masukkan dalam kandang koloni yang berisi burung dengan jenis berbeda, karena mereka tidak dapat bersaing dengan spesies Agapornis lain. Ubah menu makan ketika benar-benar diperlukan. Mereka tidak mudah beradaptasi dan sangat rentan ketika usianya masih dibawah 10 bulan, dan melewati itu mereka menjadi lebih kuat.

Sebagai burung dengan sedikit keberhasilan dalam pembibitan, tidak ada mutasi yang diketahui tentang dirinya.

Dalam penangkaran usianya bisa mencapai 18 tahun.



Konservasi :

·        Daftar UICN saat ini: Sedikit kekhawatiran
·        Kecenderungan populasi: Menurun

Ukuran populasi dunia Belum dihitung, tetapi spesies ini, menurut berbagai sumber, secara umum cukup langka dan tidak pernah dilaporkan berlimpah, kecuali secara lokal di Ethiopia (pit et to the. 1997).

Populasi Lovebird berkepala merah diduga mengalami penurunan karena kerusakan habitat yang berkelanjutan dan tingkat eksploitasi atau usaha budidaya dipenangkaran yang tidak berkelanjutan.


Populasinya juga bervariasi dan tidak merata dibeberapa negara tempat penyebaran mereka dialam, hal ini disebabkan karena kebiasaan berpnidah-pindah, tetapi penurunan secara keseluruhan terlihat telah nyata terjadi di berbagai wilayah pada abad ini.

Penangkapan liar untuk perdagangan burung hidup dengan jumlah besar menjadi salah satu penyebab berkurangnya populasi.








ARTIKEL TERKAIT TENTANG LOVEBIRD 
·       MEMULAI PERJODOHAN
·       MASA MEMBESARKAN PIYIK
·       LOVEBIRD LUTINO & ALBINO
·       PENYAKIT PADA LOVEBIRD
·       MENGENAL LOVEBIRD EUWING
ARTIKEL TERKAIT TENTANG MUTASI WARNA 
·        MUTASI WARNA PADA LOVEBIRD
·        KEUNTUNGAN MUTASI WARNA
·        ANATOMI PADA BULU LOVEBIRD
·        PIGMEN 
·        SABLE HEAD / KEPALA PUTIH