Pigmen


BAB III
Pigmen

Setelah membaca mekanisme yang terjadi pada sebuah bulu seekor burung Lovebird maka dapat kita ketahui bahwa variasi warna ditentukan oleh komposisi Pigmen, Eumelanin hitam, Pigmen Psittacin, Zona Spons dan Vakuola pada Medulla. 

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pigmen ini ?


Pembahasannya :

Sering kali kita mendengar istilah Psittacin dan Eumelanin pada ketika membaca jurnal atau artikel terkait mutasi genetis lovebird, seringkali kita mengabaikan atau tidak terlalu perduli akan hal itu, namun apa sih sebenarnya melanin dan psittacin ?

         Melanin 

Melanin adalah pigment pembentuk warna gelap (Hitam, Coklat, Abu abu, dan campuran ketiga warna tersebut).

Melanin terbagi dua yaitu eumelanin dan phaeomelanin, eumelanin, Eumelanin adalah melanin yang memberikan efek/bayangan gelap sedangkan phaeomelanin memberikan efek cerah namun keduanya tetaplah melanin yaitu pigmen pembentuk warna gelap.

Melanin adalah pigmen yang mempengaruhi warna pada kaki, cakar, paruh, dan Mata.

         Psittacine 

Psittacine adalah pigmen atau zat pewarna yang bertanggung jawab atas munculnya warna merah, kuning, dan warna kombinasi dari kedua warna tersebut.

Psittacin / Psittacine merupakan pigmen pewarna yang unik, karena pigmen psittacine hanya ada dalam burung paruh bengkok. Nama psittacin sendiri diambil dari salah satu jenis burung paruh bengkok yaitu Psittacidae.

Psittacine hanya memberikan efek warna pada bulu dan tidak berpengaruh terhadap warna pada paruh, kaki, dan mata.

Untuk lebih memahami bagaimana warna yang ditunjukkan, kita harus melihat lebih jauh kedalam batang/tulang bulu. Jika bulu dipotong secara melintang, maka strukturnya akan terlihat seperti pada gambar :


1.      Cortex : Lingkaran terluar yang terdiri atas pigmen psittacine.
2.    Spongy Zone : Lapisan tengah. Bagian ini berkombinasi dengan sinar, menyebabkan bulu tampak berwarna biru dan violet.
3.  Medulla : Inti/Pusat, berisi semua pigmen melanin hitam dan coklat, dikelilingi oleh lubang kecil yang disebut vakuola.

Melanosit atau Sel Pigmen adalah sel-sel pada kulit burung yang bertanggung jawab untuk memproduksi eumelanin dan/atau phaeomelanin. Dalam melanosit atau sel pigmen, lebih tepatnya di endoplasmatic retikulum, matriks (bahan) dari pigmen diproduksi. Matriks Protein berwarna terdiri dari setidaknya 4 protein yang berbeda.

Kira-kira beginilah gambar rantai kimia Pigmen eumelanin


Proses perubahan matriks menjadi sel Pigmen berwarna terjadi melalui suatu reaksi kimia yang di katalisator oleh enzim tertentu. Enzim adalah suatu zat yang memiliki tugas tertentu, dan dalam hal ini harus mengaktifkan reaksi kimia yang akan memberikan matriks warna hitam (sintesis pigmen). Dalam proses Finishing pembuatan Pigmen Enzim yang berperan penting ini disebut tyrosinase. Selama reaksi kimia ada 2 kemungkinan hasil : 

1.     Eumelanin

Ketika proses berjalan sebagaimana mestinya maka butiran eumelanin hitam akan diproduksi, dengan bantuan enzim myosine butiran eumelanin hitam akan di salurkan ke seluruh bagian Barps melalui saluran dendrit.

2.     Phaeomelanin

Jika selama proses transisi sistem enzim ke dopaquinone (Mendapat pengaruh reaksi dari luar melanocyt (dari folikel bulu) berupa penambahan enzim Cysteine) maka akan dihasilkan phaeomelanin.

Pada burung enzim tyrosinase terdiri dari 529 asam amino yang berbeda. Setiap asam amino terdiri dalam pergantian 3 basis yang berbeda. Oleh karena itu kita dapat menyimpulkan bahwa total 529 x 3 = 1.587 basis yang berbeda bertanggung jawab untuk proses lengkap.

Sebuah sistem yang rumit, tetapi juga berarti bahwa kesalahan dapat terjadi ketika dalam duplikat DNA itu sendiri selama proses perkalian sel. Ketika terdapat sesuatu yang salah pada salah satu basis ini selama pembuatan Eumelanin Hitam dengan bantuan enzim tyrosinase, maka kesalahan pada salah satu basis tersebut yang di akibatkan oleh aktivitas tyrosinase akan menyimpang dari normal, dan akibatnya terjadi penyimpangan dari kualitas eumelanin yang sedang diproduksi.

Selain kemungkinan di atas bisa saja basis selama pembuatan Eumelanin Hitam terbentuk sempurna tiada cacat tapi terjadi penyimpangan pada saat proses  "transportasi" oleh enzim myosine, sehingga menimbulkan suatu gangguan proses deposit/penyaluran Eumelanin Hitam ke barbs, sehingga akibatnya antara barbs satu dengan yang  lain  memiliki kandungan eumelanin  Hitam yang  tidak merata sehingga tampaklah  suatu  mutase.

Mutasi Primer :

Mutasi pada eumelanin dibagi menjadi sub 4 kategori Utama:
  • Berbagai bentuk Albinisme (pengurangan kualitatif) seperti fallows and inos.
  • Pigment pengenceran (pengurangan kuantitatif) seperti Dilute and Edged.
  • Leucism, seperti pada burung Recessive Pied and Dominant Pied.
  • Melanism penguatan pada eumelanin seperti pada lovebird Euwing

Pola Perubahan Pigmen Pada Lovebird

A.  Albinisme atau pengurangan kualitatif :

Albino (dari bahasa Latin albus yang berarti putih), disebut juga hypomelanism atau hypomelanosis, adalah salah satu bentuk dari hypopigmentary congenital disorder. Ciri khasnya adalah hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut/bulu (atau lebih jarang hanya pada mata). Albino timbul dari perpaduan gen resesif. Ciri-ciri albino adalah mempunyai kulit dan bulu secara abnormal kuning, putih susu atau putih pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan pupil merah.


Yang paling terkenal, sehingga jenis pertama yang kita pikirkan ketika kita berbicara tentang mutasi eumelanin, adalah bentuk-Ino. Dengan agapornis kami memiliki beberapa bentuk-Ino, yaitu: 

1.     Albinisme Sex-Linked (SL INO), 
2.     Albinisme Resesif (NSL INO, atau Non-Sex Linked INO) 
3.     Fallows
4.    Melanism

Lovebird Albino 

Dalam Albinisme Resesif hampir tidak ada pembuatan pigmen. Hal ini menyebabkan produksi matriks tidak berwarna, yang terjadi sebenarnya matriks ini kosong sehingga terkesan tidak berwarna, selanjutnya matriks kosong ini dikirim kebulu. Peristiwa ini disebut dengan istilah "Tirosinase Albinisme Negatif" (TYR-neg).

Proses ini juga terjadi pada lovebird dengan warna Bronze Fallow (fallow type 1), tetapi tidak sama persis dengan kasus "Tirosinase Albinisme Negatif" (TYR-neg). Pada kasus ini aktivitas hormon Tyrosinase berkurang hanya sebagian sehingga menghasilkan pigmen warna yang berkualitas rendah.

Dalam Albinisme Sex-Linked kita menemukan matriks yang sangat tidak sempurna dan bisa dikatakan cacat. Aktivitas hormone tyrosinase berjalan normal sebaliknya pada kasus Inos SL ada aktivitas tirosinase lebih tinggi 2,5 kali lipat dari burung yang ada di alam. Pada kasus Albinisme Sex-Linked memiliki matrik yang terlalu kecil sehingga tidak ada efek yang ditimbulkan. Kasus ini dikenal dengan “Albinisme Tirosinase Positif (TYR-Pos)

Jadi ada 2 kasus matriks melanosom diproduksi. 

·        Dalam NSL inos matriks ini diproduksi dalam jumlah normal, tetapi mereka tidak berwarna atau hampir sama sekali tidak mempunyai warna.

·        Dalam SL inos matriks sebenarnya hitam tetapi cacat serius, terlalu kecil, dan terlalu sedikit. Jadi bulu tidak "kosong", tetapi ada matriks berwarna, kecil dan/atau cacat hadir dalam bulu. Tidak terlihat (bagi mata kita) produksi eumelanin dalam bentuk paling ekstrim dari albinisme, namun, di bawah mikroskop elektron kita bisa melihat kehadirannya. 

Gen albinistik bersifat resesif dan dapat menyebabkan warna menjadi lebih terang di berbagai tingkatan. Albino murni adalah tidak adanya warna gelap sama sekali akibat tidak adanya pigmen melanin.

Contoh yang paling jelas dari warna albinistik adalah Lovebird Lutino (lovebird greenseries) dan Lovebird Albino (Lovebird Blueseries).

Dalam Pale Fallow (fallow type 2) kami juga melihat penurunan kualitas matriks. Hal ini menghasilkan pengurangan kualitas pigmen eumelanin.

Lovebird Pale Fallow

Kemungkinan lain adalah, misalnya, situasi di mana warna selama sintesis pigmen tidak akan berubah benar-benar hitam. Ini adalah kasus yang terjadi pada "Cinnamon". Pada cinnamons kita melihat bahwa selama produksi eumelanin langkah terakhir gagal. Hasil ini adalah bahwa produk akhir adalah eumelanin berwarna coklat. Matriks memiliki bentuk normal, hanya warna eumelanin yang berbeda: tidak berubah menjadi hitam. 

Jadi tidaklan benar bahwa warna cinnamon adalah hasil dari phaeomelanin coklat. Cinnamon tidak ada hubungannya dengan phaeomelanin, pada diagram rantai kimia yang ditampilkan pada halaman sebelumnya dapat kita lihat bahwa kita berhadapan dengan dua proses yang berbeda. 

Lovebird Cinnamon

Semua contoh kasus diatas bisa dianggap sebagai bentuk pengurangan pigmen kualitatif. Mutasi Albino (albinistic) sesuai dengan alel mutan lokus yang terlibat dalam proses melanisation, termasuk metabolisme dan pembangunan melanosomes. Pada mutasi albinistic mengalami penurunan jumlah deposit eumelanin ke jaringan tubuh dan bulu.


Meskipun beberapa dari mutasi ini memiliki mata gelap di masa dewasa, mereka semua menunjukkan warna mata tereduksi pada saat menetas. Dengan kata lain: burung akan kehilangan eumelanin di mata, kulit, kaki dan jari kaki, paruh, dan kuku serta di Bulu. Meskipun beberapa dari mutasi ini memiliki mata hitam di masa dewasa, namun pada saat menetas burung akan tetap menunjukkan warna mata yang tereduksi (tidak full hitam namun ada bintik merah), seiring berjalannya waktu semakin dewasa warna bintik merah akan tidak terlihat.

B.    Pigmen pengenceran atau pengurangan kuantitatif :

Istilah Dilute bisa kita terjemahkan secara harafiah adalah cair, jadi seakan-akan warna Lovebird tersebut mencair dari warna aslinya. Perubahan terjadi pada pigmen melanin dan hanya berpengaruh pada warna bulu saja, Dilution menyebabkan warna bulu menjadi lebih muda karena seperti dalam istilahnya "Dilute" yang artinya lebih encer, meleleh, atau mencair.


Lebih mudah dipahami dengan kiasan satu gelas tinta hitam yang ditambahkan air putih 2 gelas, sehingga pada akhirnya membuat warna hitam tidak lagi hitam.

Kasus pengurangan kuantitatif eumelanin disebabkan kerusakan distribusi (transportasi) eumelanin. Gangguan distribusi eumelanin disebabkan oleh eksistensi dendrit normal dan myosine.

Semua butiran eumelanin yang terbentuk secara normal tidak semua berakhir dibulu karena beberapa sebab. Hal ini misalnya terjadi pada burung Edged dan Dilute. Salah satu sebab adalah kesalahan selama pengangkutan butiran eumelanin (Normal), ini menyebabkan burung berwarna Dilute


Pada Kasus dilute distribusi pigmen eumelanin ke jaringan tubuh berlangsung normal namun pada proses distribusi ke Bulu ada gangguan. Gangguan tersebut berupa menempelnya beberapa butiran eumelanin sehingga menyatu selanjutnya penyatuan beberapa butiran eumelanin ini disebut dengan "melanosomes makro".

C.    Leucism

Leucism adalah perubahan pigmen yang menyebabkan kurang adanya warna gelap baik secara utuh maupun parsial. Leucisme dapat mempengaruhi semua pigmen (dan fakta ini juga memisahkannya dari albinisme).


Leucism dapat berpengaruh secara parsial di tempat-tempat tertentu sehingga menyebabkan munculnya warna blorok (pied) pada lovebird.


Leucism merupakan peristiwa rusak atau hilangnya melanoblast yang di bentuk di puncak syaraf sehingga berakibat melanosit hampir sepenuhnya tidak ada pada bulu. Ketika melanosit absen di bagian bulu maka tidaklah mungkin pigmen disetorkan di daerah tersebut. Jadi Leucism bukan di sebabkan oleh kesalahan aktivitas pada enzim tyrosinase atau deposit eumelanin hitam.


Dalam Lovebird Resesif Pied (Blorok Resesif) ada cacat dalam distribusi sel-sel pigmen dari puncak saraf, lokasi dimana melanoblasts berasal. Akibatnya terlalu sedikit atau tidak ada melanosit tiba di kulit. Enzim myosine dapat berfungsi secara normal, tetapi jika ada terlalu sedikit atau tidak ada melanosit, adalah mustahil untuk deposit yang cukup dalam memberikan pigmen pada warna bulu menjadi normal.


Pada Burung Dominan Pied (Blorok Dominan), terdapat bagian kulit tertentu yang berubah secara genetik sedemikian rupa sehingga melanosit tidak dapat bertahan di sana, atau bahkan mati. Di sini kita dapat melihat bahwa di daerah bulu yang blorok (pied) sama sekali tidak ada matriks disimpan dalam bulu. Peristiwa ini disebut amelanotic (pigmentless). Pada daerah amelanotic (pigmentless) benar benar "kosong" sehingga tidak ada matriks melanosom berwarna dapat ditemukan.

D.   Melanism

Perubahan pigmen melanin yang menyebabkan melanin meningkat. Melanisme hanya mempengaruhi bulu dan merupakan kebalikan dari dilute (dillution). Dalam dilute melanin berkurang, dalam melanisme jumlah melanin meningkat.


Dalam prakteknya dapat kita lihat pada lovebird jenis euwing (eumelanin pada wing/sayap meningkat sehingga sayap tampak lebih gelap).


Kesimpulan 

Dari beberapa Penjelasan diatas pada prinsipnya ada tiga jenis gangguan dalam proses deposit eumelanin sehingga proses transpotasi eumelanin terganggu. 
  1. Adapun Gagguan Tersebut antara lain :
  2. Gangguan metabolisme hasil produksi eumelanin pada kasus albinisme.Gangguan pengangkutan butiran eumelanin ke poros bulu menyebabkan pengenceran pigmen (pigment dilution).
  3. Gangguan mekanisme transportasi sel yang bertanggung jawab untuk hasil produksi eumelanin di leucism.
Sekarang ini segalanya begitu jelas bahwa banyak kasus atau peristiwa yang terjadi hanya berkaitan dengan produksi dan penyimpanan eumelanin.

Eumelanin dan Phaeomelanin adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Seperti yang Anda lihat pada rantai kimia keduanya ada perbedaan besar antara produksi phaeomelanin dan eumelanin. 

Berikut ini perbedaan phaeomelanin dan eumelanin:

Eumelanin
  • Matriks berwarna terbentuk dalam endoplasmatic retikulum dari melanocyt tersebut.
  • Kemudian enzim tyrosinase dijalankan sintesis pigmen. Avian tirosinase terdiri dari 529 asam amino (1587 basa).
  • Tidak ada transisi, sintesis pigmen terus yang membentuk eumelanin berwarna hitam. 
  • Butiran berbentuk bulat, oval, persegi panjang, atau bahkan berbentuk jarum.
  • Eumelanin dipengaruhi (bleached) dengan sinar matahari langsung.
  • Eumelanin tidak dapat dilarutkan dalam cairan alkali.
Phaeomelanin
  • Matriks berwarna terbentuk dalam endoplasmatic retikulum dari melanocyt tersebut.
  • Kemudian enzim tyrosinase dijalankan sintesis pigmen. Avian tirosinase terdiri dari 529 asam amino (1587 basa).
  • Sinyal genetik yang mengatur transisi (pada unggas dan kutilang) berasal dari luar melanocyt (bulu folikel).
  • Terbentuk phaeomelanin memiliki warna merah-coklat dan bentuknya amorf.
  • Phaeomelanin tidak pemutih di bawah sinar matahari langsung.
  • Phaeomelanin dapat dilarutkan dalam cairan alkali.
Kebiasaan Umum 

Hal umum yang terjadi di masyarakat ketika ada burung dengan warna tertentu kadang di sebut dengan memberi nama yang asal-asalan padahal sesungguhnya penamaan seekor burung lebih rumit dari yang kita bayangkan, penamaan yang asal-asalan tidak dapat diterima oleh metode ilmiah. 

Untuk menamakan suatu mutasi warna seekor burung lovebird secara spesifik wajib dilakukan pengamatan pada eumelanin, kita harus menentukan apa sebenarnya yang terjadi pada eumelanin yang di kombinasikan dengan mengamati genotipe (latar belakang genetik) serta Pedegree Sistem (Sejarah Parental). Hanya dengan cara ini kita akan dapat menentukan nama yang benar dari mutasi. 

Banyak kesalahan penyebutan mutasi karena tidak dilakukan pengamatan pada eumelanin dan banyak yang terpengaruh masalah materi karena mutasi warna pada seekor burung lovebird tentu ada nilai financialnya.

Ada banyak nama ilmiah resmi tersedia, dan jika kita ingin hobi kita dianggap serius, kita harus berternak dengan cara yang benar dan professional.

Jika ada mutasi dalam proses produksi eumelanin, itu fenotip tampak seperti "dikelantang" bulu, tetapi karena Anda telah memperhatikan, seluruh proses ini sedikit lebih rumit dari itu. Untuk menentukan apa mutasi spesifik itu kita melihat, kita harus menentukan apa sebenarnya yang terjadi pada eumelanin, dalam kombinasi dengan genotipe (latar belakang genetik). Hanya dengan cara ini kita akan dapat menentukan nama yang benar dari mutasi. Di masa lalu itu terjadi terlalu sering bahwa orang-orang secara acak bernama mutasi tertentu. Hal ini terjadi karena alasan kemiripan, atau karena nama itu hanya menarik secara komersial. Ini benar-benar tidak dapat diterima !

Jangan lupa bahwa ada banyak nama ilmiah resmi tersedia, dan jika kita ingin hobi kita dianggap serius, kita harus bertingkah laku dengan cara yang benar dan profesional.















ARTIKEL TERKAIT TENTANG LOVEBIRD

·       MEMULAI PERJODOHAN
·       MASA MEMBESARKAN PIYIK
·       LOVEBIRD LUTINO & ALBINO
·       PENYAKIT PADA LOVEBIRD
·       MENGENAL LOVEBIRD EUWING

ARTIKEL TERKAIT TENTANG MUTASI WARNA

·        MUTASI WARNA PADA LOVEBIRD
·        KEUNTUNGAN MUTASI WARNA
·        ANATOMI PADA BULU LOVEBIRD
·        PIGMEN 
·        SABLE HEAD / KEPALA PUTIH