Gelatik Jawa Silver
Gelatik
Jawa Warna Silver termasuk salah satu gelatik yang muncul karena adanya mutasi warna yang terjadi dalam penangkaran
gelatik jawa di luar negeri. Sama halnya dengan jenis gelatik lainnya, daya
tarik gelatik silver juga terletak pada warna bulunya yang indah.
Gelatik silver pernah mengalami booming pada awal dekade 2000-an. Saat itu, banyak sekali orang yang menangkarnya. Meski popularitasnya belum pudar sepenuhnya, setidaknya tipe silver sudah mulai tersaingi oleh tipe warna lainnya.
Bulunya terlihat perak kepucatan, karena burung yang mengalami mutasi warna ini tak memiliki pigmen pheomelanin. Sebab pigmen inilah yang memberikan warna merah dan pirang pada bulu burung.
Seperti halnya fawn, gen warna silver juga termasuk resesif. Jika induk jantan atau betina dengan warna silver disilangkan dengan betina warna normal, maka semua anaknya berwarna normal, karena warna silver tertutup oleh warna normal.
Bagian
atas paruh hingga kepala bagian belakang berwarna abu-abu kehitaman. Warna
abu-abu pada bagian ini terlihat paling gelap (abu-abu tua). Bulu di bagian
samping kepala atau bagian pipi berwarna putih.
Bagian
dagu, dada, punggung, hingga ekor bagian atas berwarna abu-abu muda.
Perut
hingga bagian kloaka serta ekor bagian bawah berwarna putih.
Sayap
berwarna abu-abu muda, berangsur-angsur ke arah ujung memudar keputih-putihan.
Mata
berwarna hitam bening dengan lingkaran mata berwarna merah terang.
Paruh
berwarna merah cerah dengan bagian tepi berwarna putih kekuningan.
Kaki
berwarna merah muda dengan ruas-ruas yang berwarna putih.
Warna
merah pada bagian kaki lebih pucat dibandingkan dengan warna pada paruh. Kuku
berwarna putih kekuningan senada dengan warna bagian tepi paruh.
Warna Bulu
Gelatik
Jawa Silver memiliki dua macam variasi warna, yaitu light silver java dan dark
silver java.
Light silver java (sex linked gene) terjadi karena mutasi yang
terkait dengan gen. Warna abu-abunya cenderung pudar atau mendekati warna
putih.
Dark silver java (recesif gene) terjadi
karena mutasi akibat faktor resesif dalam gen. Warna abu-abu yang berbentuk
menjadi lebih gelap dan jelas.
Selain
kedua macam variasi warna yang sudah dikenal luas tersebut, ternyata masih ada
dua jenis mutasi warna yang baru saja dikenal, yaitu silver red dan silver yellow.
Silver red merupakan mutasi baru
dari Gelatik silver Bulu pada bagian dadanya berwarna kemerah-merahan. Jenis
ini relatif masih baru. Penggemar burung di Indonesia pun masih banyak yang
belum mengenalnya.
Silver yellow juga merupakan mutasi
baru dari gelatik silver. Bulu pada bagian dadanya berwarna kekuning-kuningan.
Sama halnya dengan silver red, jenis silver yellow ini pun masih tergolong
baru. Di Indonesia pun belum banyak orang yang mengenalnya. Silver yellow
banyak terdapat di Rusia.
Ukuran Tubuh
Panjang
tubuh Gelatik silver dari kepala hingga ekor kurang lebih 12–15 cm. Ukuran
panjang ini tergantung pada lingkungan dan baik atau tidaknya pakan yang
diberikan kepada gelatik tersebut. Jika lingkungannya mendukung serta gelatik
mendapatkan pakan yang baik, maka burung ini akan tumbuh dengan sempurna dan
memiliki ukuran panjang tubuh yang optimal.
Mitos
Gelatik
silver dipercaya mempunyai kelebihan, yaitu dianggap sebagai burung pembawa
keberuntungan. Dengan memelihara gelatik silver, diharapkan keberuntungan
pemiliknya tidak hilang bahkan mungkin bertambah. Dalam hal ini memelihara
gelatik sil ver dianggap sama halnya dengan memelihara ikan arwana yang
dipercaya juga sebagai pembawa keberuntungan. Jika tidak memiliki arwana maka
sebaiknya memelihara gelatik silver.