Mutasi
warna pada cockatiel
Cockatiel, atau sering juga disebut parkit australia,
termasuk salah satu jenis burung yang banyak dipelihara dan diternak para
penggemar burung di seluruh dunia, setara dengan kenari, lovebird dan parkit
atau budgerigar. Sebabnya sama, karena burung-burung tersebut punya peluang
sangat luas untuk dieksplorasi guna menghasilkan warna-warna baru hasil mutasi.
Berikut ini beberapa warna cockatiel yang paling popular,
bahkan dianggap sebagai warna dasar mutasi. Setiap warna mutasi ini pun masih
memiliki turunan atau bisa disebut sebagai varian.
1. Pied
Pola
warna ini cukup umum ditemukan. Mutasi ini menghasilkan area dengan warna putih
atau kuning di tempat-tempat yang pada burung dengan warna normal tidak
ditemukan. Misalnya pada kuda piebald atau kuda pinto, di mana terdapat area
putih dan area berwarna.
Burung
cockatiel dengan warna pied juga memiliki beberapa bercak dan pola warna,
sedangkan di lokasi lainnya terdapat warna kuning atau putih yang tebal.
Perkawinan
antara pied dan warna lain bisa menghasilkan varian baru seperti :
a)
pearl
pied (warna akan terlihat pada kepala dan leher mereka yang lebih kekuningan),
b)
primrose
pied (cockatiel dengan warna kekuningan),
c)
cinnamon
pied (cockatiel dengan warna cinnamon), dan
d)
white-faced
pied (cockatiel dengan wajah putih tanpa warna).
2. Pearl
Warna
pearl atau warna mutiara juga merupakan pola yang sangat umum dijumpai pada
burung cockatiel. Pearl adalah pola dengan bintik-bintik yang menutupi seluruh
tubuh burung. Berbeda dari pied di mana pola hanya ditemukan pada beberapa
lokasi saja. Warna ini dikembangkan di Jerman sekitar tahun 1967.
Pada
pearl, bulu yang berwarna abu-abu akan tertutup warna putih atau kuning,
sehingga terlihat seperti bercak atau bintik. Bisa juga menjadi pola yang
bervariasi pada bulunya. Biasanya pola dan bercak tersebut ditemukan pada bulu
yang terdapat di bagian punggung dan sayap, meski terkadang ada juga yang
ditemukan pada seluruh tubuh secara merata.
Berikut
ini beberapa varian baru pada cockatiel warna pearl, ketika dikawinkan dengan
cockatiel hasil mutasi warna lainnya. Varian yang paling popular antara lain
cinnamon pearl, whiteface cinnamon pearl, pearl pied cinnamon, dan yellow ceek
pearl pied.
Ada karakteristik
yang unik mengenai gen warna pearl,
yaitu burung jantan yang sudah dewasa akan kehilangan bercak dan pola tersebut
dari waktu ke waktu. Adapun burung betina tetap mempertahankan warna ini.
Biasanya,
hal tersebut terjadi setelah burung cockatiel pearl jantan mengalami mabung
pertamanya. Karakteristik tersebut memudahkan kita dalam membedakan antara
cockatiel jantan dan betina dari jenis pearl.
3. Cinnamon
Cinnamon
adalah mutasi yang menyebabkan bulu yang semula berwarna abu-abu berubah
menjadi kecokelatan. Cockatiel jantan dengan warna cinnamon berpenampilan
seperti seperti cockatiel normal ( warna abu-abu), tetapi wajahnya berwarna
kuning cerah dan tompel pada pipinya berwarna oranye terang setelah dewasa.
Adapun
burung betina memiliki penampilan yang mirip, hanya tompel pada pipinya
berwarna oranye kusam dan memiliki warna putih / kuning di bagian bawah
ekornya.
Warna
ini diyakini berasal dari Belgia, yang penangkar-penangkarnya dikenal jago
dalam mutasi warna pada lovebird dan gould amadine. Cinnamon memiliki beberapa
varian lagi, seperti pied cinnamon, pearl cinnamon, dan primrose pearl
cinnamon.
4. Lutino
Lutino
merupakan warna yang sangat umum, yang terdiri atas cockatiel putih atau
cockatiel dengan warna kuning yang solid. Warna lutino ini bisa bervariasi
mulai dari kuning mentega hingga putih salju yang terang.
Varian
cockatiel lutino yang paling popular saat ini antara lain lutino pied cinnamon,
lutino pearl pied, lutino pearl, dan whiteface lutino.
Burung
jantan, betina, dan anak-anak dari jenis lutino memiliki warna dan tanda-tanda
yang sama. Kepala selalu memiliki warna kuning cerah dengan tompel / bercak
oranye terang.
Selama
ini, banyak yang beranggapan bahwa sexing cockatiel lutino bisa dilakukan dengan melihat
kecerahan tompel pada bagian pipi /
wajahnya.
Padahal
baik jantan dan betina memiliki kecerahan tompel yang sama.
Semua
burung lutino harus memiliki warna mata yang merah, tidak peduli apakah itu
cockatiel, kenari, parkit, maupun lovebird. Meski demikian, kadar merah pada
matanya bisa saja berbeda, seperti merah tua, merah yang terdegradasi dari
gelap ke terang, dan merah cerah / terang.
Meski
seluruh tubuh cockatiel berwarna putih polos, tetapi jika matanya merah, maka
dia juga disebut lutino.
5. Whiteface
Sesuai
dengan namanya, bagian wajah berwarna putih. Warna ini dikembangkan di Belanda
sekitar tahun 1969 -1978, kemudian dibawa ke Jerman dan Inggris .
Mutasi
ini benar-benar menghilangkan semua pigmen warna kuning dan oranye, sehingga
bagian yang berwarna kuning atau oranye akan berubah jadi putih atau keputihan
jika dikawinkan dengan cockatiel whiteface.
Wajah
dan kepalanya akan menjadi putih total. Pada burung muda dan betina dewasa,
wajah akan terlihat kusam namun itu adalah warna abu-abu kusam dengan tompel
abu-abu redup, lantaran dalam mutasi ini tidak ditemukan warna kuning / oranye.
Perlu
diingat, burung dengan mutasi pied whiteface akan memiliki bercak putih, bukan
kuning. Begitu juga pada pearl whiteface akan memiliki bercak putih. Kenapa?
Sebab gen whiteface akan menghilangkan semua pigmen kuning.
Satu
hal lagi, meski di sini disebutkan mutasi lutino ada warna putih polos dengan
mata merah, dan pada mutasi whiteface juga kecenderungan warna putih, namun
pada cockatiel tidak ada yang namanya cockatiel albino.
6. Albino
Warna
ini terjadi dari perkawinan pasangan yang berwarna lutino berwajah putih.
Cockatiel albino tidak memiliki pigmen warna, sehingga wajahnya tidak memiliki
warna sebagaimana jenis lainnya. Sedangkan perubahan mata albino menjadi merah
dikembangbiakan di Jerman tahun 1960-an.
7. Dominant silver
Warna
dominant silver atau warna keperakan dikembangbiakan di Inggris sekitar tahun
1979. Burung jantan memiliki warna lebih gelap, meski ada juga beberapa
individu burung betina memiliki warna lebih gelap daripada betina pada umumnya.
Mutasi langka pada cockatiel
Selain warna-warna mutasi yang umum seperti disebutkan
diatas, terdapat juga beberapa warna yang merupakan jenis mutasi langka dan
sangat langka, antara lain :
•
Silver
•
Olive
Cockatiel, sebagaimana umumnya burung paruh bengkok (parrot),
termasuk burung pintar. Kemampuannya hampir sama dengan kakatua. Mereka bisa
dilatih bersiul mengikuti lagu atau nyanyian, dan bisa juga dilatih melakukan
berbagai atraksi.
Semoga bermanfaat.
http://omkicau.com/2014/01/16/bagian-kedua-mutasi-warna-pada-cockatiel/